Kekurangan Ngeblog di Platform Medium: Pengalaman dan Pertimbangan

Jadi, kemarin ada teman saya yang nanya tentang platform untuk ngeblog. Dia pengen tahu lebih dalam tentang MediumMedium adalah platform penerbitan online yang dikembangkan oleh Evan Williams dan diluncurkan pada Agustus 2012. karena dia dengar banyak orang bilang platform ini keren dan gampang dipakai.

Nah, sebagai seseorang yang udah nyoba ngeblog di Medium, saya ingin berbagi pengalaman saya dan juga beberapa kekurangan yang mungkin perlu dipertimbangkan sebelum memutuskan untuk mulai ngeblog di sana.


Kustomisasi

Medium memang punya tampilan yang bersih dan minimalis. Bagi sebagian orang, ini adalah kelebihan. Tapi buat yang suka otak-atik desain blog, Medium bisa terasa kurang fleksibel.

Di Medium, kita nggak punya banyak kontrol untuk mengubah desain dan tata letak blog sesuai keinginan kita. Beda sama WordPressWordPress adalah sebuah aplikasi sumber terbuka yang sangat populer digunakan sebagai mesin blog. atau BloggerBlogger adalah layanan penerbitan blog yang menerima blog multi-pengguna dengan entri bertanda waktu. Dikembangkan oleh Pyra Labs, dan dibeli oleh Google (2003). yang punya banyak pilihan tema dan plugin.


Monetisasi

Kalau kamu pengen dapat uang dari blog, Medium punya Program Mitra yang bisa bantu kamu menghasilkan uang. Tapi, pilihan monetisasinya nggak sebanyak platform lain.

Misalnya, kamu nggak bisa pasang iklan sendiri atau jual produk digital langsung di blog. Jadi, kalau kamu punya rencana besar untuk menghasilkan uang dari blog, ini bisa jadi pertimbangan.


Kepemilikan

Konten yang kamu tulis di Medium masih jadi milik kamu, tapi karena di-host di platform Medium, kamu tetap harus tunduk sama aturan dan kebijakan mereka. Ini beda sama kalau kamu punya blog sendiri dengan domain pribadi. Di blog pribadi, kamu punya kontrol penuh atas konten dan kebijakan yang berlaku.


Fitur Terbatas

Medium memang user-friendly, tapi fitur-fiturnya nggak sebanyak platform lain. Di Medium, kamu nggak akan nemuin banyak plugin atau widget yang bisa memperluas fungsionalitas blog kamu. Jadi, kalau kamu suka eksperimen dengan fitur-fitur baru, Medium mungkin terasa kurang memadai.


Komunitas

Komunitas yang terkurasi. Medium punya algoritma yang cenderung menampilkan konten dari penulis yang sudah terkenal atau artikel yang punya engagement tinggi. Akibatnya, penulis baru atau artikel yang belum banyak dibaca bisa jadi kurang terlihat. Kalau kamu baru mulai ngeblog, bisa jadi kamu perlu usaha ekstra untuk dapat perhatian di Medium.


Kontrol SEO

SEO atau Search Engine OptimizationSEO adalah serangkaian proses yang dilakukan secara sistematis yang bertujuan untuk meningkatkan volume dan kualitas trafik kunjungan melalui mesin pencari menuju situs web dengan memanfaatkan mekanisme kerja atau algoritma mesin pencari. penting banget buat blog supaya bisa ditemukan di mesin pencari seperti Google. Sayangnya, di Medium, kita punya kontrol terbatas atas pengaturan SEO. Ini bisa berpengaruh ke bagaimana konten kita ditemukan oleh pembaca di luar platform Medium.


Dependensi

Mengandalkan platform pihak ketiga selalu punya risiko. Kalau Medium memutuskan untuk mengubah kebijakan atau bahkan menutup layanan, kita sebagai pengguna harus siap-siap pindah. Beda sama blog pribadi yang sepenuhnya kita kendalikan.


Analitik

Medium memang menyediakan data analitik, tapi informasi yang diberikan nggak sekomprehensif yang bisa kita dapat di platform lain atau lewat alat analitik pihak ketiga.

Kalau kamu suka menganalisis data untuk meningkatkan performa blog, ini bisa jadi kendala.


Ekosistem

Medium adalah platform yang lebih tertutup. Jadi, susah untuk mengintegrasikan konten kita dengan situs web lain atau layanan lain yang mungkin kita gunakan. Kalau kamu suka menghubungkan blog dengan berbagai alat dan layanan lain, ini bisa jadi kurang nyaman.


Kesimpulan

Medium adalah platform ngeblog yang bagus dengan tampilan bersih dan kemudahan penggunaan. Tapi, seperti platform lainnya, Medium punya kekurangan yang perlu dipertimbangkan.

Semoga pengalaman dan pertimbangan saya ini bisa membantu kamu memutuskan platform ngeblog yang paling cocok buat kamu. Selamat ngeblog!

Cerita

Cerita dari penulis

Penulis

Salam dari saya
Hai. Nama saya Randi Iskandar, dan saya senang sekali bisa berbagi cerita dan pengalaman melalui blog ini.
Komentar